Baca Penafian Lengkap →
Investerbaik – Kalau kamu baru terjun ke dunia investasi saham, wajar banget kalau sempat bingung lihat tampilan aplikasi sekuritas yang penuh warna-warni. Ada kode broker yang warnanya merah, hijau, sampai ungu. Belum lagi running trade yang kedip-kedip ganti warna terus.
Tenang, warna-warna itu bukan hiasan doang, lho! Di balik warna-warni itu, ada informasi penting yang bisa bantu kamu membaca pergerakan pasar atau yang sering disebut Bandarmologi.
Biar kamu makin jago analisis, yuk pahami arti warna di kode broker saham dan pergerakan harga berikut ini!
- Arti Warna pada Broker Summary (Kode Broker)
- 1. Warna Merah = Broker Asing (Foreign)
- 2. Warna Ungu = Broker Lokal (Swasta)
- 3. Warna Hijau = Broker BUMN
- Arti Warna pada Pergerakan Harga Saham
- 1. Hijau (Naik / Bullish) 🟢
- 2. Merah (Turun / Bearish) 🔴
- 3. Oranye atau Kuning (Stagnan) 🟡
- Jangan Cuma Lihat Angka, Perhatikan Warnanya!
- Stockbit – Investasi Saham
Arti Warna pada Broker Summary (Kode Broker)
Di beberapa aplikasi saham populer (seperti Stockbit atau aplikasi sekuritas lainnya), kode broker sering dikasih warna khusus untuk membedakan jenis brokernya. Ini penting banget buat kamu yang suka analisa flow atau aliran dana.
Siapa sih yang lagi akumulasi (beli) atau distribusi (jual)? Cek warnanya di kolom Broker Summary:
1. Warna Merah = Broker Asing (Foreign)
Kalau kamu lihat kode broker dengan warna merah, itu tandanya broker tersebut adalah Broker Asing.
-
Kenapa penting? Di pasar saham Indonesia, pergerakan dana asing (foreign flow) sering dianggap sebagai indikator kuat. Kalau banyak broker merah yang borong saham tertentu, biasanya ini sinyal positif karena dana asing cenderung masuk untuk jangka panjang atau nominal besar.
2. Warna Ungu = Broker Lokal (Swasta)
Warna ungu menandakan Broker Lokal Non-BUMN atau sekuritas swasta dalam negeri.
-
Kenapa penting? Ini mencakup sekuritas ritel tempat investor perorangan (seperti kamu dan aku) bertransaksi. Kalau dominasi warna ungu terlalu banyak, bisa jadi saham itu lagi ramai diperdagangkan oleh ritel.
3. Warna Hijau = Broker BUMN
Nah, kalau warna hijau di kolom broker, itu artinya Sekuritas BUMN (Plat Merah).
-
Contohnya: Mandiri Sekuritas, BNI Sekuritas, atau BRI Danareksa. Biasanya broker ini dipakai oleh institusi besar dalam negeri atau investor ritel yang nasabah bank BUMN.
Arti Warna pada Pergerakan Harga Saham
Selain di kode broker, warna juga jadi indikator utama buat ngasih tau nasib harga saham detik itu juga. Baik di grafik lilin (candlestick) atau di daftar transaksi (running trade), ini aturan main warnanya:
1. Hijau (Naik / Bullish) 🟢
Warna favorit semua investor! Kalau angka harga atau candlestick berwarna hijau, artinya harga saham sedang naik.
-
Di Candlestick: Harga penutupan lebih tinggi daripada harga pembukaan.
-
Di Running Trade: Ada kenaikan harga dibanding transaksi sebelumnya.
2. Merah (Turun / Bearish) 🔴
Warna yang sering bikin deg-degan. Kalau merah, artinya harga saham sedang turun.
-
Di Candlestick: Harga penutupan lebih rendah daripada harga pembukaan hari itu.
-
Di Running Trade: Harga turun dibanding transaksi sebelumnya.
3. Oranye atau Kuning (Stagnan) 🟡
Kalau warnanya oranye atau kuning, artinya harga tidak berubah (sama dengan harga penutupan kemarin atau tidak ada pergerakan naik/turun saat itu). Biasanya ini terjadi kalau pasar lagi sepi atau sahamnya lagi “tidur”.
Jangan Cuma Lihat Angka, Perhatikan Warnanya!
Memahami arti warna di kode broker saham itu skill dasar yang bakal kepakai banget. Dengan tau bedanya warna Merah (Asing), Ungu (Lokal), dan Hijau (BUMN), kamu bisa lebih tajam melihat peta persaingan di pasar: apakah si “Asing” lagi masuk, atau justru lagi jualan?
Jadi, mulai sekarang jangan bingung lagi ya kalau lihat layar aplikasi saham kamu penuh warna. Gunakan itu sebagai senjata buat ambil keputusan investasi yang lebih cuan!
Happy investing dan semoga portofolio kamu hijau terus!










