Investasi Reksadana & Saham: Panduan Mudah di Aplikasi Bibit

Ditnov
Desember 30, 2025
37x Dilihat
Belajar Saham
Disclaimer Penting
Harap diperhatikan bahwa konten di Investerbaik.com hanya bersifat edukasi dan informasi. Kami TIDAK mengajak, menyarankan, atau memaksa kamu untuk membeli aset keuangan apapun (seperti saham, reksa dana, obligasi, aset kripto, dan lainnya). Segala keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan kamu.

Baca Penafian Lengkap →

Investerbaik – Mau mulai investasi tapi bingung harus dari mana? Mungkin kamu sudah sering dengar tentang reksadana dan saham, dua instrumen investasi populer yang bisa bantu keuanganmu bertumbuh. Nah, artikel ini akan jadi panduan lengkapmu untuk memulai investasi di reksadana dan saham, khususnya menggunakan aplikasi Bibit yang terdaftar resmi. Jangan khawatir, kita akan bahas dengan bahasa yang gampang dimengerti, khusus buat kamu para pemula!

Kode Referral Bibit

Dapatkan cashback reksa dana dari Bibit senilai Rp 25,000. Masukkan kode referral DITNOV saat pendaftaran

DITNOV
Daftar Sekarang

Mengenal Reksadana: Pintu Gerbang Investasi untuk Pemula

Reksadana adalah wadah untuk mengumpulkan dana dari banyak investor untuk kemudian diinvestasikan oleh manajer investasi profesional ke berbagai instrumen, seperti saham, obligasi, atau pasar uang. Ini ibarat kamu menitipkan uangmu ke ahlinya untuk dikelola. Keunggulan reksadana adalah diversifikasi otomatis dan modal awal yang relatif kecil, sehingga cocok untuk kamu yang baru memulai.

Jenis-Jenis Reksadana yang Perlu Kamu Tahu:

  • Reksadana Pasar Uang: Investasi di instrumen pasar uang dengan risiko paling rendah. Cocok untuk tujuan jangka pendek (kurang dari 1 tahun) dan menjaga likuiditas.
  • Reksadana Pendapatan Tetap: Sebagian besar dananya diinvestasikan di obligasi (surat utang). Risiko moderat, cocok untuk tujuan jangka menengah (1-3 tahun) dengan potensi imbal hasil yang stabil.
  • Reksadana Campuran: Kombinasi investasi di saham dan obligasi. Risikonya lebih tinggi dari pendapatan tetap namun lebih rendah dari reksadana saham, cocok untuk tujuan jangka menengah-panjang.
  • Reksadana Saham: Fokus investasi di saham. Risiko paling tinggi di antara jenis reksadana lainnya, tapi potensi keuntungan juga paling besar untuk jangka panjang (lebih dari 5 tahun).

Bagaimana Cara Investasi Reksadana di Aplikasi Bibit?

Icon

Bibit – Investasi Reksadana, Obligasi & Saham

PT Bibit Tumbuh Bersama
4.8

★★★★★
★★★★★
Google Play App Store

Aplikasi Bibit adalah platform investasi reksadana yang user-friendly dan sudah terdaftar serta diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menjamin keamanan investasimu. Ini langkah-langkah mudahnya untuk kamu mulai berinvestasi:

1. Unduh Aplikasi dan Lakukan Pendaftaran Akun

Unduh aplikasi Bibit di App Store atau Google Play Store di smartphone-mu. Lakukan pendaftaran dengan mengisi data diri dan verifikasi identitas (KYC) sesuai petunjuk. Kamu akan diminta untuk mengunggah KTP dan melakukan swafoto. Proses ini penting untuk memastikan keamanan akunmu dan kepatuhan terhadap regulasi.

2. Ikuti Risk Profile Test

Bibit akan memintamu mengisi kuesioner singkat untuk mengetahui profil risikomu (apakah kamu konservatif, moderat, atau agresif). Hasil dari tes ini akan merekomendasikan jenis reksadana yang paling cocok dan sesuai dengan toleransi risikomu, membantumu membuat keputusan yang lebih bijak.

3. Pilih Reksadana dan Lakukan Pembelian

Setelah tahu profil risikomu, kamu bisa melihat rekomendasi reksadana dari Bibit atau menjelajahi sendiri pilihan reksadana yang tersedia. Masukkan jumlah investasi yang kamu inginkan (bisa mulai dari puluhan ribu rupiah saja!), lalu selesaikan pembayaran melalui berbagai metode yang tersedia, seperti transfer bank atau e-wallet.

Melangkah ke Saham: Investasi Langsung dengan Potensi Lebih Besar

Saham adalah bukti kepemilikan sebagian kecil dari suatu perusahaan. Ketika kamu membeli saham, artinya kamu adalah salah satu pemilik perusahaan tersebut. Potensi keuntungan dari investasi saham bisa berasal dari kenaikan harga saham (capital gain) atau pembagian keuntungan perusahaan (dividen) kepada pemegang saham.

Risiko Investasi Saham

Berbeda dengan reksadana yang dikelola manajer investasi, investasi saham memerlukan analisis dan pemahaman yang lebih mendalam dari kamu sebagai investor. Fluktuasi harga saham di pasar bisa sangat tinggi dan cepat berubah, sehingga risiko kerugian juga lebih besar jika kamu tidak berhati-hati. Maka dari itu, sangat penting untuk memahami profil dan kinerja perusahaan yang sahamnya kamu beli, serta memiliki strategi investasi yang jelas.

Cara Investasi Saham melalui Bibit (Integrasi dengan Stockbit)

Icon

Stockbit – Investasi Saham

Stockbit
4.0

★★★★★
★★★★★
Google Play App Store

Untuk investasi saham secara langsung, Bibit memiliki integrasi dengan Stockbit, sebuah platform investasi saham yang juga terdaftar dan diawasi OJK. Jika kamu sudah punya akun Bibit, kamu bisa dengan mudah membuka akun saham di Stockbit:

1. Buka Akun Saham di Stockbit melalui Bibit

Melalui aplikasi Bibit, kamu bisa menemukan opsi untuk membuka akun Stockbit. Ikuti langkah-langkah pendaftaran dan verifikasi yang diperlukan, yang umumnya mirip dengan proses pembukaan akun Bibit. Pastikan semua data yang kamu masukkan benar dan valid agar proses berjalan lancar.

2. Lakukan Deposit dan Mulai Bertransaksi Saham

Setelah akun Stockbitmu aktif dan terverifikasi, kamu bisa melakukan deposit dana ke RDN (Rekening Dana Nasabah) milikmu. Dengan dana tersebut, kamu bisa mulai membeli saham-saham perusahaan yang kamu inginkan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pelajari analisis fundamental dan teknikal agar keputusan investasimu lebih tepat dan kamu bisa memilih saham dengan potensi pertumbuhan yang baik.

Tips Investasi untuk Pemula di Reksadana dan Saham

Agar perjalanan investasimu mulus dan menguntungkan, perhatikan beberapa tips penting berikut:

  • Mulai dengan Dana Kecil: Jangan langsung menginvestasikan semua danamu. Mulai dengan jumlah yang kamu nyaman untuk kehilangan, sambil terus belajar dan beradaptasi dengan dinamika pasar.
  • Pahami Tujuan Investasi: Tentukan apakah investasimu untuk jangka pendek, menengah, atau panjang. Ini akan membantumu memilih instrumen yang tepat dan strategi yang sesuai.
  • Diversifikasi Portofolio: Jangan menaruh semua ‘telur’ dalam satu ‘keranjang’. Sebarkan investasimu ke beberapa jenis reksadana atau saham berbeda untuk mengurangi risiko jika salah satu investasi tidak berkinerja baik.
  • Investasi Rutin (Dollar Cost Averaging): Lakukan investasi secara berkala (misalnya setiap bulan dengan jumlah yang sama) untuk mengambil keuntungan dari strategi Dollar Cost Averaging. Ini membantu mengurangi risiko fluktuasi harga.
  • Edukasi Diri Terus Menerus: Dunia investasi selalu berkembang. Teruslah belajar, baca berita ekonomi, ikuti perkembangan pasar, dan pahami produk-produk investasi yang kamu miliki.
  • Gunakan Kode Referral: Saat mendaftar atau jika ada promo, kamu bisa gunakan kode referral temanmu atau yang tersedia untuk mendapatkan benefit tambahan, seperti bonus saldo atau cashback.

Penting: Aplikasi Bibit dan Stockbit adalah platform yang sudah terdaftar dan diawasi OJK, memberikanmu rasa aman dalam berinvestasi. Namun, ingatlah bahwa setiap investasi memiliki risiko, jadi lakukan riset mendalam sebelum mengambil keputusan investasi. Selamat berinvestasi!

Disclaimer: Artikel ini ditulis otomatis oleh AI Investerbaik.

Ditulis Oleh

Ditnov

Seorang blogger, wordpress designer dan investor pemula yang ingin berbagi sedikit ilmunya mengenai investasi dan keuangan.

Market Live

Update
🟡 Harga Emas
Spot IDR
per gram
Rp 2.335.641 ▼ 0.28%
Spot USD
per ounce
$ 4.343,31 ▼ 0.28%
Harga Antam
estimasi butik
Rp 2.417.388 ▼ 0.28%
Buyback
jual kembali
Rp 2.242.215 ▼ 0.28%
Perhiasan
kadar 24k
Rp 2.569.205 ▼ 0.28%
🟢 Harga Kripto
BTC
Bitcoin
Rp 1.477.640.680 +1.06%
ETH
Ethereum
Rp 49.613.085 +0.78%
SOL
Solana
Rp 2.087.183 +1.05%
BNB
BNB
Rp 14.400.091 +0.82%
USDT
Tether
Rp 16.710 -0.29%

Langganan Artikel Terbaru

Dapatkan edukasi dan informasi terbaru seputar investasi dan keuangan langsung ke inbox kamu.

📅 Kalender Ekonomi

Waktu Indonesia Barat (WIB)
Memuat data...